1. Shâbi’ûn
Kata Shâbi’ûn terulang sebanyak tiga kali dalam al-Qur`an, pada Q.S. Al-Baqarah
ayat 62, pada Q.S. Al-Mâ’idah ayat 69 dan pada Q.S. Al-Hajj ayat 17. [1] Salah satunya pada Q.S. Al-Baqarah ayat
62.
¨bÎ)
tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä úïÏ%©!$#ur
(#rß$yd
3t»|Á¨Z9$#ur
úüÏ«Î7»¢Á9$#ur ô`tB z`tB#uä
«!$$Î/
ÏQöquø9$#ur
ÌÅzFy$#
@ÏJtãur
$[sÎ=»|¹
öNßgn=sù
öNèdãô_r& yYÏã
óOÎgÎn/u wur ì$öqyz öNÍkön=tæ wur öNèd cqçRtøts
ÇÏËÈ
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin siapa saja di antara mereka yang
benar-benar beriman kepada Allah SWT, hari kemudian dan beramal saleh, mereka
akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka,
dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Menurut M. Quraish Shihab, Shâbi’ûn berasal kata Shaba’a yang artinya adalah muncul
dan nampak, misalnya seperti melukiskan bintang yang muncul. Dari sini
ada juga yang memahami bahwa Shȃbi’un adalah penyembah bintang. Bahkan
menurut M. Quraish Shihab, ada juga yang memahaminya terambil dari kata saba’a,
yaitu satu daerah yang ada di Yaman yang saat itu pernah berkuasa ratu
Balqis yang penduduknya penyembah matahari dan bintang. Selain itu menurutnya
ada lagi yang mengartikan bahwa kata ini adalah kata lama dari Bahasa Arab yang
digunakan oleh penduduk Mesopotamia di Irak.[2] Tidak banyak penjelasan M. Quraish Shihab
tentang Shȃbi’un ini, sehingga kesimpulannya Shȃbi’un adalah
penyembah bintang, baik itu sebagai rakyat Ratu Balqis ataupun penduduk Irak.
Pendapat M. Quraish Shihab ini memiliki kelemahan dan sangat bertentangan
dengan kebanyakan para ulama. Jika Shȃbi’ûn
diartikan sebagai penyembah bintang, maka akan berbenturan degan potongan Q.S. Al-Baqarah
ayat 62 yang di dalamnya dikatakan bahwa “ Sesungguhnya orang-orang Mukmin,
orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shȃbiîn siapa saja di
antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah SWT, hari kemudian dan
beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka” . melalui
ayat ini sebenarnya bisa dipastikan bahwa tidak mungkin Allah SWT. menawarkan
pahala bagi orang yang menyembah bintang.
Hamka dalam Tafsirnya al-Azhâr
mengatakan bahwa. Shâbi’ûn
semula artinya adalah orang yang meninggalkan agama nenek moyangnya, namun
sebagian Ahli Tafsir mengatakan bahwa Shâbi’ûn adalah pecahan dari agama Nashrâni,
yang mulanya menuhankan Isa al-Masîh.[3] Tafsir Kementrian Agama RI. Juga menjelasakan bahwa pada zamannya kata Shȃbi’ûn
ini digunakan untuk menyebutkan penduduk Mesopotamia Irak yang menyembah
bintang. Namun, Sâbi’ûn ini juga
disebut sebagai orang-orang yang mengakui ke-Esaan Allah SWT., tetapi mereka
tidak dikatakan Mukmin, tidak Yahûdi tidak pula Nashrâni. [4]
[3]
Abdul Malik bin Abdul Karîm Amrullâh, op. cit., hal. 182
[4]
Departemen Agama RI, op. cit., hal. 120
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
ReplyDeleteA map showing Harrah's Cherokee Casino & Hotel, 구미 출장마사지 located 안성 출장샵 in Murphy at 15406 North Carolina 양주 출장마사지 71501, located in 충청북도 출장안마 the Great 제주도 출장안마 Smoky Mountains of Western North