1.
Majûsi
Menurut M. Quraish Shihâb, Majûsi dikenal sebagai orang-orang yang percaya dan mengikuti ajaran
Zaradasyt, namun sejarah dan masa hidup tokoh ini tidak jelas. Ada yang menduga bahwa agama ini muncul pada
abad ke enam SM. Kitab sucinya pun tidak adalagi setelah Alexander The Great
masuk dan menguasia Iran, walaupun kemudian ditulis kembali pada masa raja-raja
Sasȃn dan dinamai Zandavesta. Menurutnya penganut kepercayaan ini
bersekte-sekte, namun pada prinsipnya mereka mengakui adanya dua penguasa dan
pengatur kebaikan dan kejahatan, yaitu Tuhan cahaya yang bernama Yazdȃn atau
Ahuramazda dan Tuhan gelap yaitu Ahrumun. Mereka meyakini bahwa adanya
malaikat-malaikat serta berusaha mendekatkan diri kepadanya namun mereka tidak
menyembah berhala, mereka menyembah api. Penganut ini banyak berkembang dan
menetap di Iran, India, dan Cina.[1]
bÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$#ur (#rß$yd tûüÏ«Î7»¢Á9$#ur 3t»|Á¨Y9$#ur }¨qàfyJø9$#ur tûïÏ%©!$#ur (#þqà2uõ°r& ¨bÎ) ©!$# ã@ÅÁøÿt óOßgoY÷t/ tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# 4 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« îÍky ÇÊÐÈ
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabiun orang-orang
Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah SWT.akan memberi
keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah SWT.
menyaksikan segala sesuatu.
Menurut M. Quraish Shihab, pada ayat ini Allah. SWT. membicarakan tentang aneka agama-agama serta apa
yang akan mereka hadapi di hari kemudian. Dan pada ayat ini Allah SWT.
menjelaskan bahwa Allah SWT. mengetahui
siapa yang benar dan siapa yang salah serta akan memberikan balasan sesuai amal
perbuatan mereka.[3]
Dapat disimpulkan bahwa Majûsi menurut M. Quraish Shihab adalah mereka yang meyakini adanya
malaikat-malaikat serta berusaha mendekatkan diri kepadanya meskipun mereka
tidak menyembah berhala, mereka hanya
menyembah api.
No comments:
Post a Comment