1.
Musyrik
Term Musyrik disebutkan
lebih dari 168 kali di dalam al-Qur`an dengan sighat yang berbeda-beda.[1] Allah SWT. menjelaskan
tentang Musyrik dalam
Q.S.
Al-Zumar ayat 65 yang diartikan sebagai mempersekutukan Allah SWT.
ôs)s9ur
zÓÇrré&
y7øs9Î)
n<Î)ur
tûïÏ%©!$#
`ÏB
Î=ö6s%
÷ûÈõs9
|Mø.uõ°r&
£`sÜt6ósus9
y7è=uHxå
£`tRqä3tGs9ur
z`ÏB
z`ÎÅ£»sø:$#
ÇÏÎÈ
Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)
yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi.
Kalimat syirik di antaranya terdapat dalam QS. Ali ‘Imrân
151
É)ù=ãZy
Îû
É>qè=è%
úïÏ%©!$#
(#rãxÿx.
|=ôã9$#
!$yJÎ/
(#qà2uõ°r&
«!$$Î/
$tB
öNs9
öAÍit\ã
¾ÏmÎ/
$YZ»sÜù=ß
(
ãNßg1urù'tBur
â$¨Y9$#
4
}§ø©Î/ur
uq÷VtB
úüÏJÎ=»©à9$#
ÇÊÎÊÈ
Akan Kami
masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan
keterangan tentang itu. tempat kembali mereka ialah neraka dan itulah
seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.
Menurut M. Quraish Shihâb, syirik adalah adalah
meyakini adanya kekuatan selain Allah SWT. yang dapat memberikan pengaruh
positif dan negatif terhadap makhluk. M. Quraih Shihâb menyebutkan
bahwa kemusyrikan itu polytheisme, yaitu keyakinan akan banyaknya
Tuhan. Musyrik juga meyakini bahwa setiap Tuhan mempunyai
kekuatan, karena masing-masing Tuhan memilki kekuatan, jika ia menyembah Tuhan
A, maka ia akan takut Tuhan B atau C akan marah, sehingga para penyembah banyak
Tuhan akan hidup dalam ketakutan dan ketidak seimbangan emosi.[2]
Selain itu pada Q.S. Al-Bayyinah ayat 6. Allah SWT. juga
membahas tentang Musyrik ini.
¨bÎ)
tûïÏ%©!$#
(#rãxÿx.
ô`ÏB
È@÷dr&
É=»tGÅ3ø9$#
tûüÏ.Îô³ßJø9$#ur
Îû
Í$tR
zO¨Yygy_
tûïÏ$Î#»yz
!$pkÏù
4
y7Í´¯»s9'ré&
öNèd
°
ÏpÎy9ø9$#
ÇÏÈ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang
musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk.
Menurut M. Quraish Shihab, ayat ini dijadikan sebagai
salah satu alasan untuk membedakan antara kaum Musyrik dan Ahli Kitab.
Kendati orang-orang Yahudi pada hakikatnya mempersekutukan Allah SWT. juga,
yaitu dengan menyatakan bahwa ‘Uzair adalah anak Tuhan, atau Nashrani yang
mengakui bahwa Isa AS. adalah salah satu dari oknum Trinitas.[3] Selain itu, ketika menafsirkan Q.S. Al-Baqarah
ayat 106,[4] M. Quraish Shihab berpendapat bahwa yang
dimaksud dengan Musysrik dalam ayat ini adalah orang-orang Kȃfir yang
menyembah berhala di Mekkah, dan al-Qur`an menggunakan kata al-Musyrikûn
untuk menyebutkannya.[5] Dapat disimpulkan bahwa Musyrik yang
berhubungan dengan toleransi antarumat beragama menurut M. Quraish Shihab
adalah orang-orang Kȃfir yang menyembah berhala.
Sedangkan Musyrik menurut Muhammad bin Ahmad
Sayyid Ahmad adalah membuat tandingan bagi Allah SWT.[6] Musyrik juga merupakan penghambaan kepada Allah SWT. dan juga
mengabdikan diri kepada selain Allah SWT. Jadi musyrik adalah mereka
yang mempersekutukan Allah SWT. baik dalam bentuk I’tikad (kepercayaan),
ucapan maupun dalam bentuk amal perbuatan.
$¨B
uqt
úïÏ%©!$#
(#rãxÿx.
ô`ÏB
È@÷dr&
É=»tGÅ3ø9$#
wur
tûüÏ.Îô³çRùQ$#
br&
tA¨t\ã
Nà6øn=tæ
ô`ÏiB
9öyz
`ÏiB
öNà6În/§
3 ª!$#ur
ÞtGøs
¾ÏmÏGyJômtÎ/
`tB
âä!$t±o
4 ª!$#ur
rè
È@ôÒxÿø9$#
ÉOÏàyèø9$#
ÇÊÉÎÈ
No comments:
Post a Comment