a. Nashrâni
Kata yang berarti Nashrani di dalam al-Qur`ân ada pada
beberapa bentuk, yaitu kata نصرانيا
dan kata نصارى . kata نصرنيا
satu kali pada
Q.S. Al-‘Imrân ayat 67. Dan kata نصارى diulang sebanyak delapan kali, pada
Q.S. Al-Baqarah yaitu pada ayat 62, 111, dua kali pada ayat 113 dan satu kali
pada ayat 120,135 dan 140, lima kali pada Q.S. Al-Mâidah yaitu pada ayat 14,
18, 51, 69, 82, satu kali pada Q.S. Al-Taubah ayat 30 dan padaQ.S. al-Hajj ayat
17.[1]
Kata Nashrâni terambil dari kata ناصرة
) ) yaitu
satu wilayah di Palestina, di mana Maryam, Ibu Nabi Isa. AS. dibesarkan, dari
sana dalam keadaan mengandung Isa AS. beliau menuju ke Bait al-Maqdis,
tetapi sebelum tiba di sana beliau melahirkan Isa. AS. di Betlehem. Dari
sinilah pengikut Isa AS. dinamai dengan Nashara (نصارى
) yang merupakan bentuk jama’ dari kata (نصرى)
nashriy.[2] Sebelumnya M. Quraish Shihab juga mengatakan bahwa Nashrani
adalah bagian dari Ahli Kitab, maka dapat disimpulkan bahwa Nashrani menurut M.
Quraish Shihab adalah pengikut Nabi Isa AS. kapan dan di manapun dan dari
keturunan siapapun mereka.
M. Quraish Shihab tidak panjang lebar menjelaskan tentang
Nasrani. Telah dicoba melihat penafsirannya melalui ayat-ayat yang berasal dari
term-term Nahrȃni, namun M. Quraish Shihab hanya
membahasnya dengan mengulang-ulang kembali penafsirannya tentang Nasrani
tersebut.
Buya Hamka dalam tafsirnya mengatakan bahwa Nashârâ atau yang lebih
dikenal lagi dengan sebutan Nasrani dibangsakan kepada desa tempat Nabi Isa AS.
dilahirakan, yaitu desa Nazerat yang dalam bahasa Ibrani dan Nashirât
dalam bahasa Arab. Menurut riwayat Ibnu Jârir, Qatâdah berpendapat bahwa Nahsrâni
itu memang diambil dari nama desa Nashirât dan Ibnu Abbâs juga
menafsirkan demikian.[3]
Abû
‘Amr bin Alâ’ berkata :
سمي
بذالك لتناصرهم فيما بينهم وقد يقال لهم انصار ايضا كما قال عيسى عليه السلام ( من
انصاري الى الله قال الحواريون نحن انصار الله) وقيل انما سمهم بذالك من اجل انهم
نزلوا ارضا يقال لها ناصرة
Dinamakan
Nashrani karena masing-masing mereka saling tolong menolong, kadang kala
disebut juga mereka dengan Anshar, sebab ketika Nabi Isa AS. bertanya man
an-shariy ila Allah? siapakah yang membantuku di dalam meneruskan ajaran Allah
SWT? Dijawab oleh sahabat yang setia, nahnu ansharullah’ kami pembela agama Allah
SWT. Dan dikatakan juga seperti demikian karena mereka tinggal
di daerah Nashirat.[4]
[1]
Muhammad Fuad Abd al-Bâqî, op, cit., hal. 710.
[3]
Abdul Malik Karîm Amrullah, Tafsir al-Azhâr,
Jilid 1, (Jakarta : Pustaka Panji Mas, tt), hal. 204
No comments:
Post a Comment